Assalamualaikumm wr.wb ……… haii
guysss........ di postingaan ke 5 aku ini , aku akan bahasa masalah kriptografi ni
alias pesan rahasia gitu guys , nah gunanya kriptografi ini tuh buat
mengamankan pesan yang kita kirim gitu dengan bahasa yang tidak di mengerti
maksudnya , nahhh nggak usah panjang lebar lagi langsung aja nih kita bahassss……
kriptografi itu adalah Ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan
Pesan : Plaintext atau Cleartext
kriptografi itu adalah Ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan
Pesan : Plaintext atau Cleartext
- Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim (melalui kurir, saluran komunikasi data, dsb)
- Pesan dapat disimpan di dalam media perekaman (kertas, storage, dsb)
- Agar pesan tidak dapat dimengerti maknanya oleh pihak lain, maka pesan disandikan ke bentuk lain.
- Bentuk pesan yang tersandi disebut ciphertext atau cryptogram. Tidak bergantung dengan suatu program
- Ciphertext harus dapat ditransformasi kembali menjadi plaintext.
ILUSTRASI
KOMPONEN UTAMA KRIPTOGRAFI
Pada prinsipnya, Kriptografi
memiliki 4 komponen utama yaitu:
- Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
- Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidka dapat dibaca
- Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
- Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi
TUJUAN KRIPTOGRAFI
- Menjaga kerahasiaan (confidentiality) pesan.
- Keabsahan pengirim (user authentication).
- Keaslian pesan (message authentication).
- Anti-penyangkalan (non-repudiation).
- Proses menyandikan plaintext menjadi ciphertext disebut enkripsi (encryption) atau enciphering
- Proses mengembalikan ciphertext menjadi plaintextnya disebut dekripsi (decryption) atau deciphering
ENKRIPSI
Enkripsi (Encryption) adalah sebuah
proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang
tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang
digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan
3 huruf selanjutnya (disebut juga Additive/Substitution Cipher)
CONTOH ENKRIPSI
Plain Text: TEST ONLY
dienkripsi menjadi
Cipher Text: &^*#^@%&*
DEKRIPSI
Dekripsi merupakan proses kebalikan
dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext
dengan menggunakan algortima „pembalik‟ dan key yang sama.Sehingga Kata yang
telah di Enkripsi akan dapat dimengerti oleh pembaca.
CONTOH DEKRIPSI
Cipher Text : ^(*^#@()#($
didekripsi menjadi
Plain Text : Test Only
DEFINISI
- Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan
- Praktisi (pengguna kriptografi) disebut kriptografer (cryptographer).
- Algoritma kriptografi adalah:
- aturan/metode untuk enkripsi dan dekripsi
- fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi.
- Kunci adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enkripsi dan dekripsi.
- Sistem kriptografi (atau cryptosystem) adalah algoritma kriptografi, plainteks, cipherteks, dan kunci.
- Penyadap adalah orang yang mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan. Nama lain: enemy, adversary, intruder, interceptor, bad guy
- Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang diberikan. Pelakunya disebut kriptanalis.
- Kriptologi (cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis
KRIPTOGRAFI
Persamaan kriptografer dan
kriptanalis:
- Keduanya sama-sama menerjemahkan
cipherteks
menjadi plainteks
Perbedaan kriptografer dan kriptanalis:
- Kriptografer bekerja atas legitimasi
pengirim
atau penerima pesan
- Kriptanalis bekerja atas nama penyadap
yang
tidak berhak.
Aplikasi kriptografi:
- Pengiriman data melalui saluran komunikasi
- Penyimpanan data di dalam disk storage.
Contoh-contoh pada pengiriman
data melalui saluran
komunikasi
- ATM tempat mengambil uang
- Internet
- Militer
- Wi-Fi
- Pay TV
- GSM
Contoh-contoh pada data
tersimpan:
- Dokumen teks
Plainteks (plain.txt):
Cipherteks (cipher.txt):
Dokumen gambar
plainteks (lena.bmp):
Cipherteks (lena2.bmp):
Dokumen basisdata
Plainteks (siswa.dbf):
Cipherteks (siswa2.dbf):
Algoritma Enkripsi dan
Dekripsi
- Kekuatan algoritma kriptografi TIDAK ditentukan dengan menjaga kerahasiaan algoritmanya.
- Cara tersebut tidak aman dan tidak cocok lagi di saat ini.
- Pada sistem kriptografi modern, kekuatan kriptografinya terletak pada kunci, yang berupa deretan karakter atau bilangan bulat, dijaga kerahasiaannya.
Algoritma Enkripsi dan Dekripsi
Dengan menggunakan kunci K,
maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi
E(P,K) = C
D(C,K) = P
dan kedua fungsi ini memenuhi
D(E(P,K),K) = P
D(C,K) = P
dan kedua fungsi ini memenuhi
D(E(P,K),K) = P
TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI
Substitusi
- Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi.
- Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
Contoh :
Tabel subsitusi
Caesar Chipher
ROT 13
A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-RS-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-MV-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
Contoh :
SISTEM
7P7CQY (TABEL SUBSITUSI)
VLVWHP (CAESAR CHIPHER)
FVFGRZ (ROT13)
CAESAR CHIPHER
Algoritma enkripsi sederhana pada
masa raja Julius Caesar. Tiap huruf alfabet digeser 3 huruf ke kanan secara
wrapping
Plainteks : AWASI ASTERIX DAN
TEMANNYA OBELIX
Cipherteks : DZDVL DVWHULA GDQ
WHPDQQBA REHOLA
MODEL PERHITUNGAN
Misalkan setiap huruf dikodekan
dengan angka:
A = 0, B = 1, C = 2, …, Z = 25
Maka secara matematis enkripsi dan
dekripsi pada Caesar cipher dirumuskan sebagai berikut:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + 3) mod
26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – 3) mod
26
Jika pergeseran huruf sejauh k, maka
:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod
26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod
26
k = kunci rahasia
Pada Caesar Cipher, k = 3
Untuk alfabet ASCII 256 karakter
:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod
256
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod
256
CONTOH SOAL:
Plainteks : MATH
Cipherteks: RFYM
k = 5
p1 = „M‟ = 12 : c1 =
E(12) = (12 + 5) mod 26 = 17 = „R‟
p2 = „A‟ = 0 :
c2 = E(0) = (0 + 5) mod 26 = 5 = „F‟
p3 = „T‟ = 19 :
c3 = E(19) = (19 + 5) mod 26 = 24 = „Y‟
p4 = „H‟ = 7 :
c4 = E(7) = (7 + 5) mod 26 = 12 = „M‟
ROT13
Pada sistem ini sebuah huruf
digantikan dengan huruf yang letaknya 13 posisi darinya.
Sebagai contoh, huruf “A”
digantikan dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan
seterusnya.
Secara matematis, hal ini
dapat dituliskan sebagai:
C ROT13 = (M)
Untuk mengembalikan kembali
ke bentuk semulanya dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13(ROT13(M))
Blocking
- Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.
- Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.
- Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertextnya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR
KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext ) . Jika menggunakan teknik blocking
dengan 1blok berisi 4 karakter.
Permutasi
- Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi.
- Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
- Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
- Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :
Dengan menggunakan
aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext
adalah sebagai berikut :
Ciphertext yang
dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah
"N ETK5
SKD AIIRK RAATGORPIF.
Ekspansi
Suatu metode sederhana
untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan
pesan itu dengan aturan tertentu. Salah
satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan
huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi
awal dari suatu kata di akhir kata
itu dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai
dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran
"i". Proses enkripsi dengan cara ekspansi
terhadap plaintext terjadi sebagai berikut :
Ciphertextnya adalah
"5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN". Aturan
ekspansi dapat dibuat lebih kompleks. Terkadang teknik
ekspansi digabungkan dengan teknik lainnya, karena teknik ini
bila berdiri sendiri terlalu mudah untuk dipecahkan.
Pemampatan
Mengurangi panjang pesan atau
jumlah bloknya adalah cara lain untuk menyembunyikan isi
pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke‐tiga secara berurutan. Karakter‐karakter yang dihilangkan disatukan
kembali dan disusulkan sebagai "lampiran"
dari pesan utama, dengan diawali oleh
suatu karakter khusus, dalam contoh ini
digunakan "&". Proses yang terjadi
untuk plaintext kita adalah :
- Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi sebagai pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi plaintext kembali.
- Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor yang membatasi semata‐mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita. Walaupun sekilas terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi dapat menghasilkan teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan beberapa teknik dasar kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi modern.
ALGORITMA KRIPTOGRAFI
Berdasarkan jenis kunci yang
digunakan :
o Algoritma Simetris
Algoritma simetris (symmetric
algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan
sama dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga sebagai
single-key algorithm.
Kelebihan algoritma
simetris :
- Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetrik.
- Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada sistem real-time
Kelemahan algoritma
simetris :
- Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut.
- Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut “key distribution problem”
o Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris (asymmetric
algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang
digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi. Pada algoritma ini
menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci
privat(private key). Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat
disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau kunci publik telah
diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci privat yang digunakan.
Kelebihan algoritma
asimetris :
- Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik
- Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah kunci yang lebih sedikit
Kelemahan algoritma
asimetris :
- Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan algoritma simetris
- Untuk tingkat keamanan sama, kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris.
Berdasarkan besar data yang
diolah :
o Algoritma Block Cipher
Informasi/data yang hendak
dikirim dalam bentuk blok-blok besar (misal
64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan
dengan fungsi enkripsi yang sama dan akan
menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama
juga. Contoh: RC4, Seal, A5, Oryx.
o Algoritma Stream
Cipher
Informasi/data yang hendak
dikirim dioperasikan dalam bentuk blokblok yang lebih
kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan waktu
proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang
berubah setiap waktu.
Contohnya: Blowfish, DES, Gost, Idea, RC5, Safer, Square,
Twofish, RC6, Loki97.
Kriptografi Dengan Kunci
Simetris/Private
Bentuk kriptografi tradisional
Kunci Simetris digunakan untuk
mengenkrip dan mendekrip pesan
Kunci Simetris juga berkaitan dengan
otentikasi
Masalah utama:
- Pengirim dan penerima menyetujui kunci simetris tanpa ada orang lain yang mengetahui.
- Butuh metode dimana kedua pihak dapat berkomunikasi tanpa takut disadap
Contoh Metode Kriptografi Dengan
Kunci Simetris/Private
1. Metode Caesar Cipher
- Huruf A-Z diberi nilai 0-25
- Karakter pesan dijumlah dengan
kunci lalu di modulo 26
2. Metode Vigenere Cipher
- Huruf A-Z diberi nilai 0-25
- Kunci terdiri dari sekumpulan
random karakter
- Karakter pesan dijumlah dengan
kunci lalu di modulo 26
3.Metode Book Key Cipher
- Menggunakan teks dari
sebuah sumber (misalnya buku) untuk mengenkrip plainteks
- Karakter pesan dijumlah
dengan kunci lalu di modulo 26
- Metode DES (Data Encryption
Standard)
- Metode Triple DES
Melakukan 3 kali pengenkripan
- Metode AES (Advanced
Encryption Standard)
Menggantikan DES (karena dapat
dibobol)
- Metode Rijndael Block
Cipher
- Metode IDEA (Internatinal
Data Encryption Algorithm)
- Metode RC5 dan RC6
Kriptografi Dengan Kunci
Nirsimetris/Publik
- Setiap orang memiliki sepasang kunci, kunci publik dan kunci private.
- Kunci publik dipublikasikan
- Kunci private disimpan rahasia dan tidak boleh ditransmisikan atau dipakai bersama
Contoh Metode Kriptografi Dengan
Kunci NirSimetris/Publik
- Metode RSA (Ronald Rivest, Adi
Shamir, Leonard Adleman)
- Metode Diffie Hellman Key Exchange
- Metode El Gamal
One-Way Function / Fungsi Hash
- Merupakan fungsi satu arah yang dapat menghasilkan ciri (signature) dari data (berkas)
- Fungsi yang memproduksi output dengan panjang tetap dari input yang berukuran variabel
- Perubahan satu bit saja akan mengubah keluaran hash secara drastis
- Digunakan untuk menjamin integritas dan digital signature
- Plaintext yang di hash, tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.
- Oleh karena itu Hash sering disebut sebagai one-way Hash, proses mengubah plaintext menjadi bentuk unik dari plaintext.
- Hasil dari hash algorithm disebut hash atau digest
Contoh:
MD5 (Message Diggest)
Hasilnya 128-bit
SHA (Secure Hash Function)
Hasilnya 160-bit
Contoh penggunaan Hash Function
adalah pada mesin ATM.
- Pengguna memiliki nomer PIN
- Nomer PIN tersebut di hash dan tersimpan dalam pita magnet yang ada dalam ATM.
nahhhh sekian dulu postingan kali ini see yaaa ....... assalamualaikum wr.wb :)