assalamualaikum wr,wb .........haiii watzappp , di postingan ke 11 aku ini aku pengen bahas materi dari kelanjutan yang kemaren hahahah ,gimana nih ?masih penasaran nihh sama kelanjutan materi kemaren hahahah langsung aja daripada bikin penasaran , ntar di kira hantu lagi hihhiihihihih , lets go..................
Pada tahun 1956-1959 Noam Chomsky melakukan penggolongan tingkatan dalam bahasa berdasarkan aturan produksi,yaitu menjadi empat class yang disebut Hirarki Chomsky .
Penggolongan tingkatan yang dilakukan oleh Noam Chomsky ada 4 class yaitu :
Penggolongan tingkatan yang dilakukan oleh Noam Chomsky ada 4 class yaitu :
· Tipe 0 / Unrestricted : tidak ada batasan pada aturan produksi
Abc → De
· Tipe 1 / Context sensitive : panjang string ruas kiri harus < (lebih kecil) atau = (sama dengan) ruas kanan
Ab → DeF
CD → eF
· Tipe 2 / Context Free Grammar : ruas kiri haruslah tepat satu symbol variabel, yaitu simbol non terminal
B → CDeFg
D → BcDe
· Tipe 3 / Regular : ruas kanan hanya memiliki maksimal satu symbol non terminal dan diletakkan paling kanan sendiri
A → e
A → efg
A → efgH
C → D
FINITE STATE (FSA) DAN IMPLEMENTASINYA
Finite State Automata (FSA) adalah suatu mesin abstrak yang digunakan untuk merepresentasikan penyelesaian suatu persoalan dari suatu sistem diskrit. Sebagai sebuah mesin maka FSA akan bekerja jika diberikan suatu masukan. Hasil proses adalah suatu nilai kebenaran diterima atau tidaknya masukan yang diberikan. FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, jika diberikan suatu simbol input maka dapat terjadi suatu perpindahan dari sebuah state ke state lainnya. Perubahan state tersebut dinyatakan oleh suatu simbol transisi. Mekanisme FSA tidak memiliki memori sehingga selalu mendasarkan prosesnya pada posisi state “saat ini”. Misalnya pada mekanisme kontrol pada sebuah lift, selalu didasari pada posisi lift saat itu pada suatu lantai, pergerakan ke atas atau ke bawah dan sekumpulan permintaan yang belum terpenuhi.
dalam FSA di bagi menjadi 2 jenis yaitu
DFA (Deterministic FSA) -> memiliki hasil yang pasti
NFA (Non Deterministic FSA) -> memiliki hasil yang tidak pasti
Secara formal FSA didefinisikan dengan 5 tuple : M = (Q, Σ, δ, S, F), dimana :
Q : himpunan state/kedudukan
Σ : himpunan simbol input
∂ : fungsi transisi
S : State awal (initial state)
F : himpunan state akhir (Final State)
Apa yang dimaksud DFA?
A deterministic finite automaton (DFA) M = (Q, Σ, δ, S, F), dimana :
Q : himpunan state/kedudukan
Σ : himpunan simbol input
∂ : fungsi transisi, dimana ∂ € Q x Σ -> Q
S : State awal (initial state)
F : himpunan state akhir (Final State)
Apa yang di maksud NFA?
A Non deterministic finite automaton (DFA) M = (Q, Σ, δ, S,Q0, F), dimana :
Q : himpunan state/kedudukan
Σ : himpunan simbol input
Q0 € Q : initial state
∂ : fungsi transisi, dimana ∂ = Q x (Σ u Ɛ) -> P (Q)
S : State awal (initial state)
F : himpunan state akhir (Final State)
contoh DFA
mesin DFA
|
disebut DFA karena setiap inputan state menerima tepat 1 state berikutnya
Q = {q0,q1,q2}
∑ = {0,1}
S = {q0}
F = {q1,q2}
∂ = fungsi transisi
∂ (q0,0) = q1
∂ (q0,1) = q2
∂ (q1,0) = q1
∂ (q1,1) = q1
∂ (q2,0) = q2
∂ (q2,1) = q2
Membuat table transisi
∂ 0 1
q0 q1 q2
q1 q1 q1
q2 q2 q2
contoh NFA
mesin NFA
|
Q = {q0,q1}
∑ = {0,1}
S = {q0}
F = {q1}
∂ = fungsi transisi
∂ (q0,0) = q1
∂ (q0,1) = Ɛ
∂ (q1,0) = q1
∂ (q1,1) = q1
Membuat table transisi
∂ 0 1
q0 q1 Ɛ
q1 q1 q1
disebut NFA karna ada state yang kosong "Ɛ"
dari contoh-contoh diatas dapat di tulis bahwa perbedaan dari NFA dan DFA sebagai berikut:
Perbedaan NFA & DFA
| |
DFA
|
Untuk sebuah state yang berlaku bias di tentukan tepat satu state berikutnya
|
δ = (s,w) = Q € F
è Dibaca “transisi dari state awal dengan inputan string w dengan hasil state Q anggota F”
S = state awal
W = string
Q = state initial
F = final state
| |
NFA
|
Dari setiap state dengan inputan yang ada, tidak selalu tepat pada state berukutnya
|
Dari suatu state bias terdapat 0,1 atau lebih busur (transisi) berlabel input yang sama
| |
δ = (s,w) = {s} dimana δ (s,w) memuat suatu state di dalam F
|
Context Free Grammar (CFG)
Context Free Grammar (CFG)/ Bahasa Bebas Konteks adalah sebuah tata bahasa dimana tidak terdapat pembatasan pada hasil produksinya, Contoh Pada aturan produksi :
α → β
batasannya hanyalah ruas kiri (α) adalah sebuah simbol variabel. Sedangkan contoh aturan produksi yang termasuk CFG adalah seperti di bawah :
· B → CDeFg
· D → BcDe
Context Free Grammar ( CFG ) adalah tata bahasa yang mempunyai tujuan sama seperti halnya tata bahasa regular yaitu merupakan suatu cara untuk menunjukkan bagaimana menghasilkan suatu untai-untai dalam sebuah bahasa.
Latar Belakang Context Free Grammar ( CFG )
Terinspirasi dari bahasa natural manusia, ilmuwan-ilmuwan ilmu komputer yang mengembangkan bahasa pemrograman turut serta memberikan grammar (pemrograman) secara formal. Grammar ini diciptakan secara bebas-konteks dan disebut ContextFree Grammar (CFG). Hasilnya, dengan pendekatan formal ini, kompiler suatu bahasa pemrograman dapat dibuat lebih mudah dan menghindari ambiguitas ketika parsing bahasa tersebut. Contoh desain CFG untuk parser, misal : B -> BB | (B) | e untuk mengenali bahasa dengan hanya tanda kurung {‘(’,’)’} sebagai terminal-nya. Proses parsing adalah proses pembacaan string dalam bahasa sesuai CFG tertentu, proses ini harus mematuhi aturan produksi dalam CFG tersebut
Parsing
Context Free Grammar ( CFG ) menjadi dasar dalam pembentukan suatu parser/proses analisis sintaksis. Bagian sintaks dalam suatu kompilator kebanyakan di definisikan dalam tata bahasa bebas konteks. Pohon penurunan ( derivation tree/parse tree) berguna untuk menggambarkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal setiap simbol variabel akan di turunkan menjadi terminal sampai tidak ada yang belum tergantikan.
Contoh, terdapat CFG dengan aturan produksi sebagai berikut dengan simbol awal S :
· S → AB
· A → aA | a
· B → bB | b
Maka jika ingin dicari gambar pohon penurunan dengan string : ‘aabbb’ hasilnya adalah seperti di bawah :
Context Free Grammar (CFG) - Parse Tree
Proses penurunan / parsing bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
· Penurunan terkiri (leftmost derivation): simbol variabel terkiri yang di perluas terlebih dahulu.
· Penurunan terkanan ( rightmost derivation ) : simbol variabel terkanan yang diperluas terlebih dahulu.
Misal : Grammar sbb :
· S → aAS | a
· A → SbA | ba
Untuk memperoleh string ‘aabbaa’ dari grammar diatas dilakukan dengan cara :
· Penurunan terkiri: S => aAS => aSbAS => aabAS => aabbaS => aabbaa
· Penurunan terkanan : S => aAS => aAa => aSbAa => aAbbaa => aabbaa
Contoh Lain:
Diketahui grammar G = {I → H | I H | IA, H → a| b | c | … |z, A → 0 | 1 | 2| …|9}
dengan I adalah simbol awal.Berikut ini kedua cara analisa sintaks untuk string x23b.
Derivasi dan Parsing
Ambiguitas
Ambiguitas terjadi bila terdapat lebih dari satu pohon penurunan yang berbeda untuk memperoleh suatu string.
Misalkan terdapat tata bahasa sebagai berikut :
· S → A | B
· A → a
· B → a
Untuk memperoleh untai ‘a’ bisa terdapat dua cara penurunan sebagai berikut :
· S => A => a
· S => B => a
Contoh ambiguitas lain:
Diketahui grammar G = {S → SOS|A , O → *|+, A → 0|1|2|…|9}
String : 2*3+7 mempunyai dua pohon sintaks berikut :
Sebuah string yang mempunyai lebih dari satu pohon sintaks disebut string ambigu (ambiguous). Grammar yang menghasilkan paling sedikit sebuah string ambigu disebut grammar ambigu
sekian dulu postingan kali ini , terimakasih telah berkunjung hehehe , semoga bermanfaat , assalamualaikum wr, wb............. byeeeeeeee..............
sekian dulu postingan kali ini , terimakasih telah berkunjung hehehe , semoga bermanfaat , assalamualaikum wr, wb............. byeeeeeeee..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar